
Ragam Kedalaman Kolam Pemandian di Situs Ratu Boko
Halo! Sahabat Cagar Budaya! Tetap semangat meski sedang berjuang di tengah wabah Covid-19. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan...
berita
17 Juni 2020
Bagikan
Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta tengah berupaya menyelamatkan salah satu bangunan bersejarah yaitu Wisma Kaliurang yang terletak di Kaliurang Barat, Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Kaliurang merupakan saksi sejarah perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melalui diplomasi.
Wisma Kaliurang dan Pesanggrahan Ngeksiganda pernah digunakan sebagai tempat perundingan antara Indonesia dan Belanda, yang ditengahi Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri atas Australia (dipilih Indonesia), Belgia (dipilih Belanda), dan Amerika Serikat (dipilih Australia dan Belgia).
Pada 13 Januari 1948, saat bangunan ini bernama Hotel Kaliurang, pernah digunakan sebagai tempat perundingan antara Indonesia dan Belanda. Pihak Indonesia diwakili Drs. Moh. Hatta dan pihak Belanda diwakili Birk U. Stikker. Penengah perundingan tersebut adalah Komisi Tiga Negara yaitu Australia, Belgia, dan Amerika Serikat.
Kondisi Wisma Kaliurang saat ini begitu memprihatinkan. Wisma Kaliurang mengalami kerusakan pada beberapa bagian bangunannya. Oleh karena itu, Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan Survei Teknis Kerusakan terhadap Wisma Kaliurang pada 11 – 19 Juni 2020. Tujuannya untuk mengetahui kondisi eksisting bangunan, tingkat keterawatan dan kerusakannya, serta mendata komponen bangunan yang perlu dipugar.
Tim survei dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kegiatan tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Semua anggota tim mengenakan masker, pelindung wajah (face shield), dan menggunakan disinfektan sebelum, selama, dan sesudah melaksanakan kegiatan.
Bangunan Wisma Kaliurang pada mulanya merupakan tempat peristirahatan dan rekreasi orang-orang Belanda yang mengelola perusahaan perkebunan di sekitar Kaliurang. Bangunan ini didirikan oleh orang-orang Eropa sekitar pada permulaan abad 20.
Bangunan Wisma Kaliurang pada awalnya terdiri dari dua bangunan, yakni bangunan induk dan bangunan asrama. Bangunan induk berarsitektur Indis dengan gaya deco. Keunikannya ialah pada atap yang berbentuk pelana, memiliki cerobong semu sebagai ventilasi udara. Bangunan Asrama, bergaya arsitektur Indis dengan atap limasan. Bangunan Hotel Kaliurang atau Wisma Kaliurang memiliki karakter corak bangunan dari tahun 1930-an.
Halo! Sahabat Cagar Budaya! Tetap semangat meski sedang berjuang di tengah wabah Covid-19. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan...
Siaran Radio kali ini menghadirkan tema tentang Penilaian Bangunan yang akan menerima kompensasi pelindungan cagar budaya. Kegiatan ini merupakan...
Hallo, Sobat Millennial! Jumpa lagi dengan Jeka, si konservator kita!! Nah, pada Bulan Januari 2020 lalu, kita sudah membahas mengenai metode...
Struktur batu kuno yang ditemukan warga Dusun Pereng, Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman pada 21 Februari 2021, diteliti lebih lanjut oleh Balai...
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan wilayah yang kaya akan objek diduga cagar budaya (ODCB), baik bergerak maupun tidak...
Sebuah cendera mata berisi pesan "Seni dan Budaya adalah DNA bangsa kita, fondasi menuju Indonesia Maju" dari Koordinator Staf Khusus Presiden,...