
Candi Kedulan
A. Riwayat PenemuanCandi Kedulan terletak di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Daerah...
Cagar Budaya Tidak Bergerak
23 Desember 2020
23 Desember 2020
Bagikan
KETERANGAN |
Candi Sari berada di Dusun Bendan, Desa Tirtomartani,
Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Sari
terletak sekitar 500 meter di sebelah timur laut Candi Kalasan. Kata “sari”
berarti cantik atau elok. Penamaan tersebut kemungkinan didasari atas kenyataan
bahwa Candi Sari memiliki hiasan serta corak gaya bangunan yang indah. Candi Sari merupakan sebuah bangunan wihara atau asrama
bagi para pendeta. Berdasarkan bentuk atapnya yang berwujud stupa, maka dapat
disimpulkan bahwa Candi Sari berlatar belakang agama Buddha. Dilihat dari pola
hiasnya yang berupa pahatan-pahatan sangat halus, diperkirakan Candi Sari
dibangun sezaman dengan Candi Kalasan, yaitu sekitar abad 8 Masehi. Candi Sari ditemukan dalam kondisi rusak. Jawatan Purbakala
Hindia Belanda (Oudheidkundige Dienst) memugar Candi Sari pada
tahun 1929 – 1930. Hasil pemugaran belum sempurna karena banyak batu-batu
penyusun candi yang hilang, antara lain: sebagian kaki atau selasar yang
mengelilingi bangunan, bilik penampil yang menjorok keluar dari dinding depan,
dan beberapa stupa atap, ukiran maupun hiasan. Oleh karena itu, batu-batu asli
yang tidak ditemukan terpaksa diganti dengan batu polos. Candi Sari berdenah empat persegi panjang berukuran 17,3 x
10 meter dengan tinggi 17 meter. Secara vertikal Candi Sari dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu bagian kaki, tubuh, dan atap. Bagian kaki hanya tampak
sebagian, karena batu-batu penyusunnya banyak yang hilang. Bagian tubuh candi
mempunyai konstruksi bertingkat dan berdenah persegi panjang. Candi Sari menghadap ke timur. Tangga masuk ke dalam candi
juga berada di sisi timur. Pintu masuk dihiasi dengan kala dan
pada bagian bawahnya ada pahatan relief berupa orang sedang menunggang gajah. Pada setiap sisi bangunannya terdapat jendela yang terbagi
rata mengitari bagian tingkat bawah dan tingkat atas. Di dalam tubuh candi
terdapat tiga bilik (ruangan) yang berjajar. Masing-masing ruangan dihubungkan
dengan pintu yang ada pada tembok pemisah. Diperkirakan bilik (ruangan) yang ada di Candi Sari dahulu
dibagi menjadi dua, yaitu bilik atas dan bilik bawah. Pemisahan ruangan atas
dan bawah menggunakan kayu. Hal itu diketahui dari adanya lubang-lubang untuk
meletakkan ujung balok pada bagian dindingnya. Bahkan pada dinding bilik selatan ada beberapa batu yang
dipahat serong. Hal ini mengindikasikan bahwa pada tempat itulah disandarkan
tangga. Pada masing-masing bilik atas mempunyai sungkup sebagai langit-langit
dan bidang sisi yang serong ke atas. Demikian juga pada masing-masing bilik
atas mempunyai dua buah relung polos di sisi utara dan selatan. Pada masing-masing bilik bagian bawah memiliki relung di
sisi utara dan selatan yang berhiaskan kala-makara. Di
bilik tengah bawah sisi barat terdapat relung yang juga dihiasi kala-makara. Relung-relung
tersebut kosong, sudah tidak ada arcanya. Kemungkinan arca-arca tersebut
adalah Buddha yang diapit oleh dua Bodhisatwa (bandingkan dengan Candi Plaosan). Pembagian tiga ruangan dapat diketahui dari tiang-tiang
pada tingkat bawah, relung-relung yang berhias pada bagian tingkat atas, dan
tiga relung besar pada tingkat atap. Hal ini diyakinkan pula dengan adanya tiga
baris jajaran tiga stupa di bagian atap. Pada bagian atap membentuk sungkup
jajar tiga yang masing-masing melengkapi sebuah dari ketiga bilik. Di bawah
relung terdapat jaladwara (pancuran) yang berupa raksasa yang
duduk di atas ular. Pada dinding luar tubuh candi terdapat arca-arca yang
diletakkan berjajar menjadi dua baris di antara dua jendela. Arca itu
merupakan arca Bodhisatwa berjumlah 38 buah (8 di sisi timur,
8 di sisi utara, 8 di sisi selatan, dan 14 di sisi barat). Pada umumnya
arca memegang teratai merah dan biru, serta semua arca digambarkan dalam
sikap lemah gemulai (bersikap tribhangga).
Di sisi kanan-kiri jendela ada pahatan kinara-kinari (makhluk
kayangan yang berwujud setengah manusia dan setengah burung). Seperti halnya
Candi Kalasan, Candi Sari juga dilapisi dengan bajralepa, yaitu
semacam lepa untuk melapisi bagian luar dinding candi. Tujuannya untuk
memperhalus permukaan dinding dan mengawetkan batunya supaya tidak cepat aus.
Pada saat ini lapisan bajralepa sudah banyak yang mengelupas. |
A. Riwayat PenemuanCandi Kedulan terletak di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Daerah...
Gedung SMP Negeri 8 Yogyakarta pada awalnya digunakan untuk Neutraale MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). MULO...
Kantor Bank Indonesia Yogyakarta dibuka pada tanggal 1 April 1879, sebagai kantor cabang De Javasche Bank ke-8 di atas tanah hak milik sendiri...
Bangunan Kapanewon Tempel terletak di Dusun Tempel, Lumbungrejo, Tempel, Sleman. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dengan...
Candi Klodangan terletak di Dusun Klodangan, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Klodangan...
Situs Palgading terletak di Dusun Palgading, Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs Palgading...